Trend 2023 Social Commerce untuk Lejitkan Bisnis Anda
Hitoko.co.id – Halo Sahabat HiToko! Sangat penting mengetahui Trend 2023 untuk Social Commerce dalam mengatur strategi marketing bisnis Anda selama setahun ke depan. HiToko akan memberikan wawasan tentang hal ini untuk membantu Anda lebih terarah untuk memfokuskan pada hal-hal yang bisa dioptimalkan.
Pembahasan dalam artikel ini akurat, bersumber dari HootSuite dengan survey kepada 10.643 responden dari 109 negara, 32% di antaranya adalah direktur atau jabatan yang lebih tinggi, 56% merupakan manajer dan praktisi. Hasil riset ini diperkuat dengan riset dari instansi-instansi ternama, seperti The Harvard Business Review, McKinsey, Deloitte, dan sebagainya.
Mari kita bahas Trend 2023 untuk Social Commerce.
Social Media Trends 2023
Anda mungkin sudah jemu dengan pandangan bahwa media sosial dapat sangat berpengaruh terhadap bisnis. Namun, dunia digital, khususnya media sosial ini memang berubah dengan sangat cepat. Anda perlu mengikutinya dengan pikiran terbuka untuk menerapkan strategi yang tepat bagi bisnis Anda dengan memanfaatkan media sosial.
Ada tiga hal krusial yang tidak bisa dipisahkan dalam Trend 2023 untuk Social Commerce, yaitu di aspek Social Marketing, Social Commerce, dan Social Customer Service. Masing-masing definisinya adalah sebagai berikut:
- Social Marketing
Penggunaan sosial media mencakup semua komponen marketing: produk, harga, promosi, dan tempat.
- Social Commerce
Proses pernjualan produk dan servis melalui media sosial.
- Social Customer Service
Proses memberikan pelayanan pelanggan yang proaktif dan reaktif untuk memuaskan pelanggan.
Ketiga hal di atas saling berkesinambungan dan performanya perlu ditingkatnya. Ketiga hal ini akan dibahas lebih mendalam. Masing-masing aspek dibagi lagi menjadi beberapa strategi yang bisa Anda manfaatkan untuk pemasaran sosial di tahun 2023.
Social Marketing di 2023
Marketing budgets setelah pandemi sudah mulai menggeliat. Hal ini mulai menjadi fokus dalam pemasaran digital. Pebisnis mulai menghabiskan biaya lebih banyak dan lebih percaya diri terhadap hasil yang diharapkan.
1. Waktunya untuk bisnis kecil bekerja sama dengan creator
Bisnis kecil punya peluang yang lebih luas untuk berkompetisi dengan bisnis-bisnis besar karena di 2023. Sekalipun bisnis yang sudah raksasa, nyatanya kita melihat banyaknya pengurangan karyawan akibat pemangkasan dana, termasuk membatalkan kerja sama dengan creator. Creator mengalami penurunan penawaran dari perusahaan besar. Di momen ini, bisnis kecil bisa masuk untuk mengambil kesempatan bekerja sama dengan pembuat konten dengan penawaran harga yang lebih rendah.
Lakukan hal ini: Segera atur kerja sama dengan kreator dengan penawaran harga dan template yang tepat. Bahkan, dengan creator yang followers-nya tidak terlalu tinggi. Yang penting adalah mendapat creator yang bisa bekerja sama dan punya konten yang relevan dengan bisnis Anda. Anda bisa menggunakan kode UTM untuk mengukur hasilnya.
2. Tingkatkan anggaran pada Social Marketing
Media sosial makin menunjukkan geliatnya untuk memperbesar ROI (Return of Investment). Menurut hasil survey, 96% mengatakan percaya pada kekuatan media sosial, 37% di antaranya bahkan sangat percaya. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya anggaran untuk pemasaran sosial dari tahun ke tahun. Bahkan, diprediksi sampai lima tahun ke depan setelah pandemi.
Lakukan hal ini: Lacak metrik secara berkala dan buat laporan ROI yang menunjukkan dampak dari media sosial. Selain itu, hindari untuk fokus pada ROI jangka pendek. Hanya mementingkan jumlah like dan komentar jadi tidak bernilai kalau justru membuat pelanggan jadi kesal.
3. Mulai buat strategi, bukan fokus pada fitur baru
Media sosial selalu berkembang mengeluarkan fitur-fitur baru. Misalnya Instagram yang awalnya hanya punya fitur story, kemudian memiliki reels. Instagram dianggap ingin menyaingi TikTok. Padahal, bahkan setiap pengguna memiliki semua akun media sosial, baik itu Facebook, Instagram, maupun TikTok untuk tujuan yang berbeda.
Lakukan hal ini: Cross-posting memang menghemat waktu. Namun, menyesuaikan konten dengan platform yang dituju memberikan hasil yang lebih bermakna.
Social Commerce Trends 2023
Penjualan Sosial juga mulai mengalami pergeseran dengan makin beragamnya media sosial serta fungsinya yang berbeda-beda. Namun, tampaknya ada hal yang kurang mengenakan akibat penambahan fungsi media sosial sebagai media pemasaran sosial, yaitu berkurangnya kepercayaan pelanggan. Akan tetapi, Anda bisa memanfaatkan media sosial sebagai alternatif pencarian informasi serupa Google.
1. Social Commerce memberikan jarak kepercayaan
Social Commerce berkembang dengan baik di China. Akan tetapi, ternyata tidak demikian dengan Amerika Utara dan Eropa. Kenyataannya, Meta dan TikTok tidak lagi berfokus pada live commerce dan live shopping. Hal ini disebabkan karena hilangnya kepercayaan konsumen melakukan pembelian di media sosial, taku tidak bisa melakukan pengembalian serta kualitas barang yang didapat.
Lakukan hal ini: Bangun kepercayaan dengan konsumen bahwa mereka bisa melakukan pembelian dan pengembalian dengan mudah, memperbanyak ulasan dari pembeli lain, dan memberikan informasi status pembelian.
2. Social search atau pencarian sosial
Dulu Yahoo!, lalu Google, sekarang orang justru mencari informasi sosial melakukan media sosial. Terutama untuk generasi muda, yaitu Gen Z. Mereka akan mencari informasi tempat makan, pakaian yang sedang tren, dan sebagainya melalui media sosial. Bahkan, dikatakan bahwa TikTok adalah mesin pencarian terbaru bagi Gen Z.
Lakukan hal ini: Gunakan alt text untuk gambar untuk meningkatkan optimasi SEO, lakukan geotagging dan pastikan lokasi Anda mudah dijangkau.
Social Customer Service Trends 2023
Saat ini, konsumen mulai bergeser menjadi lebih mementingkan kenyamanan melalui brand daripada harga. Mereka bisa meninggalkan bisnis lain yang tidak memuaskan mereka. Jadi, peran customer service sangat penting di samping memberikan harga dan kualitas yang tinggi.
1. Re-opening membuat kualitas pelayanan digital menurun
Akibat kembalinya aktivitas bisnis setelah masa pandemi, yaitu membuka kembali toko, bisnis jadi mengesampingkan pelayanan digital-nya selama 12 bulan terakhir. Sayangnya, hal itu menjadikan konsumen merasa ditelantarkan setelah terbiasa melakukan belanja online selama pandemi. Begitu juga dengan konsumen yang membeli langsung, mereka tetap mengharapkan pelayanan digital.
Lakukan hal ini: Gunakan chatbot dengan alat yang tepat, bisa bersifat personal. Selain itu, gunakan chatbot untuk mengarahkan pelanggan ke toko terdekat.
2. Sadari peran penting customer service
Sayangnya, hasil riset menunjukkan hanya 8% organisasi yang benar-benar memfokuskan kepada tim customer service secara eksklusif. Sisanya masih tergabung dalam tim pemasaran. Hal ini justru memberikan dampak buruk, yaitu tim pemasar yang tidak siap dengan layanan customer service sehingga banyak pelanggan yang justru digantung dan ditinggalkan begitu saja.
Lakukan hal ini: Berikan edukasi kepada anggota tim sosial untuk memiliki strategi dan perencanaan di level tinggi.
Itu dia tiga hal dalam Trend 2023 untuk Social Commerce yang bisa Anda fokuskan pada bisnis online Anda.
Nah, bagi Anda yang memiliki toko online di berbagai macam platform e-commerce sekarang tidak perlu lagi repot harus membuka aplikasi e-commrce satu per satu. Karena HiToko hadir untuk membantu Anda dengan layanan omnichannel. Omnichannel adalah satu wadah yang dapat Anda integrasikan dengan berbagai toko online maupun e-commerce. Dengan omnichannel dari HiToko. Anda bisa mengelola toko, memproses pesanan, meningkatkan customer retention dengan lebih cepat dan praktis. Sehingga Anda bisa meningkatkan kepuasan pelanggan.Coba gratis sekarang juga!