Home/Tips Bisnis/Kenali Metode Perpetual yang Bantu Kelola Stok Barang Anda
Total Views: 280|Daily Views: 1

Kenali Metode Perpetual yang Bantu Kelola Stok Barang Anda

Halo sahabat HiToko! Ketika berbisnis, Anda pasti harus membuat ketentuan tersendiri dalam kelola persediaan barang. Salah satu cara mengelolanya adalah dengan menggunakan metode perpetual. Membuat  jurnal metode perpetual membantu agar persediaan barang sesuai dengan penjualan produk.

Hal ini merupakan isu penting, terutama jika Anda masih baru dalam menggeluti bisnis. Akan selalu ada masalah yang datang ketika Anda tidak memahami pencatatan yang benar.

Misalnya stok barang tiba-tiba habis, padahal Anda baru saja membeli stoknya. Masalah lain adalah jumlah stok barang yang tidak sesuai dengan total penjualannya, padahal Anda rutin menghitungnya. Anda dapat menghindari kedua masalah tersebut jika menguasai sistem pencatatan perpetual.

Temukan pengertian hingga jenis jurnal umum metode perpetual pada pembahasan dalam artikel ini.

Pengertian Pencatatan Metode Perpetual

Metode pencatatan persediaan secara perpetual adalah sebuah cara yang digunakan untuk mencatat transaksi terhadap masuk dan keluarnya barang stok sesuai dengan waktu kedua transaksi ini.

Nama lainnya adalah metode buku, karena pencatatan masuk dan keluarnya stok barang akan langsung tercatat ke dalam pembukuan usaha. Metode ini dapat membantu Anda untuk menyusun laporan laba rugi maupun neraca.  

Hal tersebut karena proses pencatatan dilakukan teratur, sehingga Anda dapat mengetahui kondisi stok barang tanpa harus menghitung stok fisiknya. Pada metode ini, perubahan dalam akun persediaan akan terus tercatat.

Beberapa fitur akuntansi metode ini untuk membantu laporan stok barang : Anda antara lain:

  1. Setiap transaksi dalam membeli bahan baku produksi maupun barang untuk jualan dapat Anda debit kembali dalam pos Persediaan, bukan pembelian.
  2. Ongkos kirim barang masuk ke dalam debit Persediaan.
  3. Retur, diskon, dan potongan pembelian, masuk ke dalam kredit pos Inventarisasi.
  4. HPP (Harga Pokok Penjualan) masuk ke dalam debet Beban Pokok Penjualan dan kredit Persediaan.
  5. Untuk kontrol, sebaiknya menambahkan buku besar pembantu dalam mencatat persediaan individu.

Bidang usaha dengan penjualan tinggi dan banyak gerai umumnya menggunakan teknik yang satu ini. Contoh usahanya misalnya toko kelontong dan apotek. Usaha yang masih berkembang atau kecil juga bisa menggunakannya, sehingga tidak ada batasan dalam penggunaan metode ini.

3 Sistem Pencatatan Perpetual pada Stok Barang

Terdapat 3 metode pencatatan menggunakan sistem perpetual pada stok barang usaha Anda, yaitu:

1. Sistem FIFO (First In First Out)

Sistem FIFO adalah metode penilaian terhadap stok barang, di mana pencatatannya sesuai dengan urutan pembelian stok.

Sebelum melakukan pencatatan, Anda harus menghitung HPP terlebih dahulu. HPP diasumsikan sebagai barang yang pembeliannya berada di urutan awal, sehingga penjualannya juga harus masuk ke dalam urutan awal. Dengan begitu, stok barang akan selalu baru dengan masa kadaluarsa atau masa pakai lebih panjang.

Untuk memahaminya, Anda dapat mengilustrasikannya sebagai sebuah antrian. Ketika Anda berada pada antrian pertama, maka Anda jugalah yang pertama kali mendapat layanan dan keluar dari antrian.

Sistem ini sangat cocok Anda gunakan apabila berkecimpung dalam bisnis yang menjual produk dengan ketahanan yang singkat. Beberapa bisnis yang cocok dengan sistem ini adalah usaha obat-obatan, makanan, serta minuman.

Sistem ini juga mirip hasilnya dengan perhitungan fisik, karena masih terkait dengan sistem pergerakan data dan barang.

2. Sistem LIFO (Last In First Out)

Sistem kedua ini berkebalikan dengan FIFO. Pada LIFO, barang terakhir yang Anda beli akan menjadi barang paling awal untuk dijual.

Sedangkan dalam menentukan HPP terhadap barang yang terjual adalah berdasarkan harga barang yang pertama dibeli. Sistem ini cocok Anda terapkan apabila jenis usahanya tidak terikat dengan masa kadaluarsa dari produk jualan.

Untuk mengilustrasikan metode ini dapat menggunakan tumpukan piring. Saat membutuhkan piring, Anda akan mengambil urutan paling atas terlebih dahulu. Piring teratas ini sama dengan stok barang terakhir yang Anda beli, namun pertama terjual.

3. Sistem Average

Sistem average atau biaya rata-rata ini merupakan pencatatan stok barang dengan cara menghitung biaya rata-rata setiap stok terlebih dahulu. Cara menentukannya adalah dengan membagi total biaya persediaan terhadap jumlah item (biaya rata-rata = total biaya persediaan : jumlah item).

Setiap saat stok berubah, maka stok yang tersisa akan dihitung lagi harga rata-ratanya, entah itu karena transaksi pembelian ataupun penjualan. Sistem ini menganggap bahwa HPP produk yang akan dijual sama dengan harga rata-rata produk tersebut.

Kesimpulan

Ketiga jenis sistem pencatatan stok ini dapat Anda pilih, tinggal menentukan metode manakah yang paling cocok dengan usaha Anda. Namun yang jelas, jika jenis persediaan Anda merupakan barang yang memiliki masa ketahanan singkat, maka sistem FIFO adalah pilihan terbaik.

Tidak hanya menggunakan metode perpetual, untuk mencatat dan membantu bisnis semakin berkembang, Anda dapat menggunakan fitur Produk WMS yang ada pada Hitoko

Dengan Registrasi Gratis sekali saja, maka beragam fitur dan informasi berguna  lainnya dari blog kami dapat Anda akses lebih cepat. Sukseskan bisnis Anda! Daftar gratis  HiToko sekarang juga!Banner HiToko