Laporan Laba Rugi Sederhana: Komponen dan Jenisnya
HiToko.co.id – Halo sahabat HiToko! Laporan laba rugi sederhana menjadi hal penting dalam keuangan. Sebab, Anda bisa mengetahui kinerja perusahaan atau bisnis.
Selain itu, laporan ini juga dapat membantu perusahaan untuk meninjau strategi selanjutnya. Laporan tersebut berisi pendapatan dan beban perusahaan. Anda juga bisa mengetahui laba dan rugi selama periode tertentu.
Lantas, bagaimana langkah untuk membuat laporan laba rugi sederhana? Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya.
Pengertian Laba Rugi
Laba rugi merupakan laporan finansial yang berisi pemasukan hingga pengeluaran perusahaan. Anda juga bisa mengetahui laba dan rugi perusahaan dalam periode tertentu.
Jadi, laporan ini akan membantu Anda untuk menghasilkan keuntungan. Caranya, Anda dapat meningkatkan pemasukan, mengurangi biaya operasional, dan lainnya. Maka dari itu, laporan tersebut menjadi salah satu bagian dalam pembukuan.
Umumnya, laba rugi disusun saat akhir tahun atau periode perusahaan saat pembukuan dilakukan.
Setelah mengetahui pengertian laba rugi, selanjutnya Anda perlu mengetahui apa saja komponen di dalam laba rugi.
Komponen Laporan Laba Rugi
Informasi di akun laporan ini lebih simpel dibanding neraca dan arus kas. Bahkan, laba rugi tidak meliputi dana yang diterima oleh bisnis. Berikut adalah komponennya:
1. Pendapatan
Pendapatan operasional dan non-operasional harus Anda catat dalam laporan. Kemudian, pendapatan ini berasal dari aktivitas utama perusahaan. Lalu, hasilnya adalah produksi, penjualan, dan pemasaran produk.
2. Keuntungan
Lalu, keuntungan juga sama dengan penghasilan. Keuntungan ini berasal dari aktivitas non-bisnis dan lainnya, seperti aset lama hingga anak perusahaan.
3. Laba Sebelum Pajak
Laba ini berasal dari total pemasukan yang belum Anda kurangi dengan pajak. Untuk menghitungnya, maka Anda terlebih dahulu harus mengurangi laba operasional dengan beban suku bunga. Mudah, kan?
4. Laba Sebelum Bunga
Kemudian, hal ini juga menunjukkan jumlah laba yang dihasilkan perusahaan. Lalu, aktivitas operasionalnya tidak memasukkan unsur bunga dan pajak.
5. Beban
Seluruh biaya yang dipakai untuk operasional disebut dengan beban. Ada dua kategori beban, yaitu aktivitas utama dan sekunder. Aktivitas utama merupakan biaya yang dipakai untuk menjalankan bisnis utama. Sedangkan, sekunder berhubungan dengan bunga pinjam dan lainnya.
6. Kerugian
Komponen ini merupakan biaya yang Anda keluarkan untuk aktivitas di luar bisnis utama. Hal tersebut meliputi penjualan aset, kerugian, hingga biaya tuntutan lainnya.
7. HPP
Harga Pokok Penjualan merupakan total pengeluaran dari barang dan jasa. Kemudian, kondisinya dijual atau pun digunakan.
8. Biaya Operasional
Biaya ini termasuk dengan gaji, iklan, pelatihan, pembelian alat, perjalanan, HP, hingga layanan internet. Dalam laporan ini, maka Anda harus mengetahui pemasukan dan beban.
Jenis Laba di Laporan Keuangan
Ada beberapa jenis laba dalam laporan penjualan. Untuk mengetahui apa saja jenisnya, Anda bisa simak penjelasan berikut ini:
1. Single Step Income Statement
Sebagian besar perusahaan menggunakan jenis laporan ini. Jadi, pendapatan dan keuntungan yang termasuk ke dalam operasional harus berada di awal laporan. Berikut adalah contohnya:
- Hasil pemasukan dari penjualan harus dijumlahkan dan dikelompokkan.
- Total akun beban wajib dijumlahkan dan dikelompokkan.
- Lalu, jumlah pemasukan harus dikurangi dengan total beban.
- Selisih antara pemasukan dan beban adalah keuntungan atau rugi perusahaan.
2. Multiple Step Income Statement
Umumnya, ada beberapa langkah untuk menentukan keuntungan perusahaan Anda. Lalu, laporan ini juga memiliki detail yang lebih terperinci. Berikut adalah peraturannya:
- Pada akun pemasukan, maka harus berbeda dengan pengeluaran bisnis.
- Sedangkan untuk akun beban, maka berbeda dengan yang ada di luar bisnis.
- Lalu, akun pemasukan dan beban berada di bagian awal. Kemudian, pemasukan dan beban di luar bisnis ada di bagian berikutnya.
- Laporan ini memiliki pengelompokkan pemasukan dan beban secara terpisah.
Cara Membuat Laporan Laba Rugi
Setelah itu, Anda bisa melihat contoh laporan laba rugi sederhana melalui penjelasan di bawah ini:
1. Susun Buku Pengeluaran
Saat membangun bisnis, Anda harus membuat buku terpisah untuk pencatatan pengeluaran. Anda bisa mencatat pembelian hingga pengeluaran dengan jelas. Jadi, Anda bisa mengetahui berapa modal yang dikeluarkan.
2. Buku Pemasukan
Selain itu, Anda juga harus mencatat seluruh pemasukan dengan jelas. Misalnya, hasil penjualan dan piutang yang dibayarkan. Pastikan Anda mencatat pemasukan per harinya.
3. Kas Utama
Anda perlu menggabungkan pemasukan dan pengeluaran. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui kerugian dan keuntungan perusahaan. Selain itu, Anda bisa menjadikan kas utama sebagai rencana strategi di masa mendatang.
4. Stok Barang
Arus keluar dan masuk barang harus dilakukan secara berkala per harinya. Jika penjualan produk tinggi, maka arus keluar dan masuk barang semakin meningkat. Jadi, Anda bisa memantau persediaan barangnya.
5. Inventaris Barang
Anda perlu mencatat seluruh barang yang ada di perusahaan. Mulai dari yang sudah dibeli hingga dirawat. Tujuan dari inventaris barang adalah menjaga aset perusahaan agar tetap dalam kendali.
Laporan laba rugi sederhana di atas bisa Anda praktikkan langsung. Saat membangun bisnis, maka Anda perlu membuat laporan untuk mencatat keuangan dan lainnya. Supaya bisnis makin optimal, Anda dapat menggunakan HiToko APP.
Aplikasi produk omnichannel ini menyediakan beberapa layanan, mulai dari WMS, Chat, hingga APP. Seluruh layanan tersebut memudahkan transaksi bisnis Anda. Selain itu, aplikasi ini juga dilengkapi sistem pemantauan dan laporan analisa.
Anda hanya perlu melakukan registrasi gratis di laman resmi HiToko. Selanjutnya, Anda tinggal berlangganan dengan biaya mulai dari Rp230.000 saja.