Inventory Adalah: Pengertian Inventory, Jenis, Fungsi, dan Tipsnya
Halo sahabat HiToko! Inventory adalah bahan baku untuk memproduksi barang serta barang yang tersedia untuk dijual. Ini mewakili salah satu aset terpenting yang perusahaan miliki karena perputaran persediaan mewakili salah satu sumber utama pendapatan.
Untuk mengetahui lebih jelas apa itu inventory, jenis, dan fungsinya, jangan lewatkan pembahasan di artikel ini. Kami juga akan membahas bagaimana tips terbaik untuk manajemen inventory.
Apa yang Dimaksud dengan Inventory?
Inventory juga biasa disebut dengan persediaan. Kata “persediaan” mengacu pada tindakan menghitung atau mendaftar item. Sebagai istilah akuntansi, persediaan adalah aset lancar dan mengacu pada semua stok dalam berbagai tahap produksi.
Persediaan menjadi aset utama di neraca bagi sebagian besar perusahaan, namun, terlalu banyak persediaan dapat menjadi kewajiban praktis. Dengan menjaga stok, baik pengecer maupun produsen dapat terus menjual atau membangun barang.
Persediaan ini mengacu pada barang atau produk perusahaan yang siap dijual serta bahan baku yang digunakan untuk memproduksinya. Ketika item persediaan terjual, biaya tercatatnya pada laporan laba rugi berpindah ke kategori harga pokok penjualan (HPP).
Rasio keuangan yang menunjukkan berapa kali perusahaan menyerahkan persediaannya relatif terhadap HPP dalam periode tertentu disebut inventory turnover atau perputaran persediaan. Perusahaan dapat membagi perputaran persediaan dalam periode tertentu, biasanya menggunakan tahun fiskal.
Manfaat dan Fungsi Inventory
Inventory atau persediaan jika Anda analisis dengan baik tidak hanya bisa meningkatkan laba dengan menurunkan biaya dan mendukung perputaran, tetapi juga bermanfaat untuk:
1. Meningkatkan Arus Kas
Analisis inventaris membantu Anda mengidentifikasi dan menyusun ulang item yang sering Anda jual, sehingga Anda tidak menghabiskan uang untuk produk-produk yang bergerak lambat.
2. Mengurangi Kehabisan Stok
Saat Anda memahami persediaan mana yang paling diinginkan pelanggan, Anda dapat mengantisipasi permintaan dengan lebih baik dan mencegah kehabisan stok.
3. Mengurangi Persediaan yang Terbuang
Memahami apa, kapan, dan berapa kebutuhan inventory dapat meminimalisir penyimpanan produk usang, sehingga Anda dapat memiliki strategi yang tepat.
4. Mengurangi Penundaan Proyek
Mempelajari waktu tunggu pemasok membantu Anda memahami kapan harus memesan ulang dan bagaimana menghindari keterlambatan pengiriman.
5. Meningkatkan Harga dari Pemasok dan Vendor
Analisis inventaris dapat mengarahkan Anda untuk memesan produk dalam jumlah besar secara teratur. Keteraturan ini dapat menempatkan Anda pada posisi yang lebih kuat untuk menegosiasikan diskon dengan pemasok.
Jenis-Jenis Inventory
Ada tiga jenis persediaan, yaitu bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Hal ini masuk kategori sebagai aset lancar di neraca perusahaan.
- Bahan baku: bahan yang belum mengalami pemrosesan dan berfungsi untuk menghasilkan barang.
- Persediaan barang dalam proses: barang jadi sebagian yang masih menunggu penyelesaian dan dijual kembali. Jenis persediaan ini juga dikenal sebagai persediaan di lantai produksi.
- Barang jadi: produk yang telah melalui proses produksi, selesai dan siap untuk dijual. Pengecer biasanya menyebut jenis ini sebagai barang dagangan.
Apa Contoh Persediaan/Inventory?
Contoh inventory bisa dibedakan berdasarkan jenis-jenisnya. Contoh bahan baku antara lain:
- Aluminium dan baja untuk pembuatan mobil
- Tepung untuk toko roti yang memproduksi roti
- Minyak mentah dari kilang
Contoh dari persedian barang dalam proses yaitu sebuah pesawat setengah rakit atau kapal pesiar sebagian selesai. Sementara itu, contoh umum barang jadi yaitu barang elektronik, pakaian, dan mobil.
Jika mengacu pada bisnis Zara, barang dagangan Zara adalah contoh persediaan dalam tahap produk jadi. Sementara kain dan bahan produksi lainnya merupakan bentuk persediaan bahan baku.
Tips Manajemen Inventory dengan Tepat
Manajemen inventory system umumnya meliputi pencatatan beberapa hal berikut:
- Harga produk,
- Jenis produk yang dijual,
- Harga pokok persediaan,
- Pengeluaran dan permintaan barang gudang,
- Harga retur barang.
Hal tersebut dapat Anda kelola dengan mudah jika memiliki sistem manajemen stok barang yang baik. Untuk mengelola inventory dengan tepat, ikuti beberapa tips berikut.
1. Lakukan Audit secara Berkala
Lakukan audit dan perhitungan komprehensif secara berkala, setidaknya setahun sekali. Jika perlu, lakukan pemeriksaan mendadak setiap hari, setiap minggu, atau setiap untuk barang-barang populer.
Terlepas seberapa sering Anda melakukannya, pastikan Anda menghitung inventory Anda secara cermat dan teratur.
2. Lebih Detail dalam Melacak Informasi
Item atau produk dalam inventory sebaiknya Anda lacak dengan cermat. Pemasok, nomor lot, data barcode, dan juga SKU harus masuk dalam informasi tersebut.
Jika ingin mengetahui apakah musim atau kelangkaan memengaruhi harga produk, lakukan pengecekan harga secara teratur untuk setiap itemnya.
3. Buat Kategori sesuai Prioritasnya
Membuat kategori inventory berdasarkan prioritasnya dapat membantu Anda mengetahui apa saja barang yang cepat habis dan menjadi prioritas. Para ahli memberi rekomendasi untuk membagi inventory dalam tiga hal, yaitu:
- Kategori C untuk item dengan kebutuhan tinggi dan biaya rendah
- Inventory kategori B untuk item dengan perputaran dan harga sedang
- Kategori A untuk item yang memiliki perputaran rendah dengan harga tinggi
Anda juga bisa memanfaatkan aplikasi inventory untuk mengatur stok inventory Anda. Hitoko sebagai omnichannel marketplace terbaik di Indonesia juga menghadirkan produk WMS untuk memudahkan Anda dalam pengelolaan gudang.
Segera daftar gratis dan nikmati berbagai manfaatnya yang meliputi:
- Kemudahan dalam memantau stok
- Efisiensi manajemen SKU
- Pesanan yang masuk teralokasu dengan baik
- Stok tersinkronisasi secara real-time
HiToko menjadi solusi inventory modern bagi Anda yang menawarkan berbagai keunggulan. Jadi, tunggu apalagi! Nikmati berbagai manfaat dari HiToko. Segera daftar secara gratis dan mulai bisnis Anda sekarang juga!
