Memahami Pentingnya Buyer Persona Serta Cara Membuatnya
HiToko.co.id – Halo sahabat HiToko! Anda pasti sepakat bahwa ada banyak hal yang perlu dipersiapkan jika ingin sukses memasarkan produk. Salah satu hal penting yang perlu Anda persiapkan ketika hendak memasarkan produk adalah buyer persona atau persona pembeli.
Dengan adanya persona pembeli, akan membantu Anda dalam menentukan strategi pemasaran serta hal penting lainnya. Silakan simak pembahasan berikut jika Anda ingin mengetahui lebih dalam mengenai persona pembeli.
Pengertian Buyer Persona
Buyer persona adalah sebuah gambaran atau representasi dari calon pelanggan Anda. Oleh karena itu, pembuatan persona pembeli tidak boleh asal dan perlu melalui riset mendalam.
Karakterisasi atau persona di dalam persona pembeli dibuat dengan sebaik mungkin untuk mendekati kondisi pelanggan ideal dari bisnis Anda. Bukan hanya karakterisasi pada fisik seperti usia dan jenis kelamin, namun persona pembeli juga melingkupi karakter psikologi dan perilaku.
Banyak juga orang yang mengartikan persona pembeli sebagai profil dari calon pelanggan Anda. Hal ini tidak salah karena memang di dalam persona pembeli terdapat informasi seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat ekonomi dan lain sebagainya.
Persona pembeli ini biasanya menjadi sebuah dokumen yang dimiliki oleh sebuah perusahaan khususnya di dalam bidang pemasaran. Nantinya, persona pembeli akan menjadi pertimbangan dasar bagi perusahaan dalam memutuskan strategi di masa mendatang.
Pentingnya Buyer Persona
Sayangnya, tidak semua pemilik bisnis memahami arti penting dari persona pembeli. Bahkan tidak sedikit juga pebisnis yang belum memahami apa itu buyer persona.
Hal ini bukan merupakan indikator yang baik sebab persona pembeli memiliki nilai penting yang cukup krusial di dalam proses pemasaran.
Persona pembeli akan membantu Anda dalam memilih strategi bisnis yang tepat. Sebab, Anda perlu strategi yang berbeda untuk mendapatkan pelanggan yang berbeda, bukan?
Contohnya, strategi untuk menarik perhatian pelanggan wanita akan berbeda dengan pelanggan pria, begitu juga strategi untuk pelanggan remaja akan berbeda dengan pelanggan dewasa.
Cara Membuat Buyer Persona
Cara membuat buyer persona sebenarnya susah-susah gampang. Apalagi jika produk merupakan hasil riset dan produksi sendiri. Biasanya sudah terdapat sedikit gambaran mengenai calon pembeli produk tersebut.
Untuk memudahkan Anda dalam membuat persona pembeli, silakan pahami penjelasan berikut ini.
1. Memahami Produk
Anda perlu memahami produk untuk bisa membuat persona pembeli. Sebab produk tersebutlah yang nantinya akan Anda gunakan dalam menentukan persona calon pembeli.
Pahami produk Anda mulai dari tampilan fisik, fitur, keunggulan, keunikan dan berbagai hal lainnya. Semakin rinci pemahaman Anda terhadap produk, semakin mudah juga bagi Anda untuk membuat persona pembeli.
2. Lakukan Riset
Langkah selanjutnya untuk membuat persona pembeli adalah dengan melakukan riset. Riset tersebut meliputi masalah yang dihadapi calon pelanggan, tujuan yang hendak mereka capai, kebiasaan pelanggan dan lain sebagainya.
Riset dapat Anda lakukan melalui wawancara maupun membuat kuisioner. Semakin dalam riset Anda, maka semakin akurat juga persona pembeli yang akan Anda hasilkan.
3. Susun Persona Pembeli
Selanjutnya, Anda perlu menyusun buyer persona ke dalam suatu dokumen. Kelompokan data sesuai kategori seperti identitas, pola perilaku, cara berpikir dan sebagainya.
Beberapa data seperti tujuan dan pain point calon pembeli mungkin tidak akan Anda dapatkan secara langsung melalui interview. Namun, Anda bisa menggunakan penalaran untuk memahami hal tersebut sehingga dapat melengkapi isi persona pembeli.
Contoh Buyer Persona
Untuk memudahkan Anda dalam memahami persona pembeli, kami akan memberikan sebuah contoh buyer persona dan cara membuatnya. Misal Anda hendak memasarkan sebuah buku berisi tips menjawab wawancara kerja.
Hal pertama yang perlu Anda pahami adalah apa kelebihan atau hal yang ditawarkan dari produk Anda. Dalam hal ini, produk Anda menawarkan bantuan agar mampu menjawab wawancara kerja dengan baik.
Setelah itu, Anda bisa melakukan riset terkait orang-orang yang kemungkinan membutuhkan solusi dari produk Anda. Produk Anda tentunya akan dibutuhkan oleh orang yang sedang mencari kerja.
Maka, Anda bisa melihat data atau wawancara kepada orang yang sedang mencari kerja. Misalkan ternyata kebanyakan pencari kerja berusia 22 – 26 tahun.
Setelah itu, Anda bisa memperdalam riset seperti memahami cara berpikir mereka, apa masalah yang mereka hadapi, tujuan yang hendak mereka capai dan sebagainya. Setelah selesai, Anda bisa menyusun data-data tersebut seperti contoh berikut:
- Nama: Adi
- Usia: 24 tahun
- Lokasi: Jakarta
- Hobi: Bermain gadget
- Personality: Introvert & sulit berbicara dengan orang baru
- Tujuan: Ingin diterima di perusahaan impian
- Masalah (pain point): Belum punya pengalaman di dunia kerja, tidak memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, kebingungan ketika menjawab pertanyaan
Dari persona pembeli tersebut, Anda dapat mengembangkannya untuk membuat strategi pemasaran yang tepat.
Optimalkan Keuntungan Menggunakan Omnichannel
Memahami persona pembeli juga dapat menggambarkan potensi pasar dari bisnis Anda. Sebagai contoh, Anda dapat mengetahui preferensi pilihan marketplace dari calon pelanggan melalui persona pembeli.
Selanjutnya, potensi tersebut perlu Anda optimalkan untuk meningkatkan keuntungan. Pada contoh di atas, Anda bisa menggunakan produk omnichannel untuk membantu menjual produk di banyak marketplace sekaligus.
Maka, Anda memerlukan jasa seperti HiToko yang telah menjadi omnichannel kepercayaan banyak pebisnis di Indonesia. Apalagi HiToko memiliki layanan registrasi gratis yang sayang untuk Anda lewatkan.
Memahami buyer persona juga akan membantu Anda dalam menentukan materi promosi di setiap marketplace.