Brand Story Telling, 9 Trend 2023 untuk Tingkatkan Pemasaran
Sahabat HiToko, apa yang Anda lakukan saat muncul tayangan iklan di televisi atau di media sosial ketika Anda sedang asyik menonton? Hanya segelintir yang tetap menonton jika iklan tersebut membosankan. Karena itu, muncul trend baru yang dinamakan brand story telling. Apa itu brand story telling dan bagaimana brand story telling mampu menarik perhatian masyarakat?
Berikut ini HiToko akan membahas strategi beriklan yang lebih disukai masyarakat, agar iklan Anda tidak hanya lewat, tetapi benar-benar ditonton dan bisa menghasilkan efek emosional kepada calon pelanggan.
Apa Itu Brand Story Telling
Brand story telling adalah iklan yang menceritakan kisah autentik sehingga penonton yang merupakan target usaha bisa merasakan emosional. Brand story telling ini punya tujuan promosi. Tidak hanya mengenalkan merek ke pasar, tetapi cara bercerita menggunakan kisah ini lebih menarik.
Salah satu contoh brand Indonesia dengan story telling adalah iklan OCBC NISP yang menarget kepada anak muda usia 20-an. Diceritakan bahwa menjadi anak muda di usia 20 tahun pada masa pandemi dan new normal adalah hal yang membingungkan, merasa diam di tempat, tetapi dituntut untuk terus bergerak. Kuliah dan wisuda online serta pekerjaan pertama yang juga dilakukan secara online.
Namun, OCBC NISP mendorong anak muda untuk tetap berkembang di situasi pandemi. Misalnya membuat usaha, membawa perubahan, dan tidak menyerah. Hal itu dianalogikan dengan uang Rp20 ribu yang diremehkan di awal bulan, tetapi menjadi pahlawan di akhir bulan. Di akhir sesi iklan, OCBC mendorong anak muda untuk menabung Rp20 ribu secara rutin untuk mencapai tujuan finansial. Iklan ini dinobatkan sebagai iklan yang paling banyak ditonton di Indonesia pada tahun 2020.
Memang, cara ini terkesan membuat konsumen menjadi lebih tertarik kepada kisah yang disuguhkan dibandingkan dengan kelebihan produk. Konsep dari strategi brand story telling ini memang untuk memengaruhi alam bawah sadar konsumen yang tujuannya adalah pembelian produk.
Melalui strategi brand story telling, konsumen bisa masuk ke produk Anda untuk jangka waktu yang panjang. Fungsi story telling membantu konsumen mengenal merek melalui cara yang lebih personal. Brand story telling adalah cara promosi tanpa membuat konsumen merasa diterpa iklan.
Manfaat Brand Story Telling
Sebelumnya sudah dipaparkan tentang manfaat garis besar menggunakan strategi brand story telling. Mari kita paparkan secara lebih rinci. Manfaat story telling untuk membangun merek adalah sebagai berikut.
1. Membangun citra baik pada brand
Story telling membuat produk bisa menceritakan kisahnya, esensi, dan nilai dari brand. Sehingga bisa memberikan citra positif kepada sebuah brand, tidak hanya membandingkan kelebihan produk dengan kompetitor.
2. Cerminan karakter brand
Selain menyampaikan cerita dari produk, brand story telling juga mampu menumbuhkan emosi dan karakter dari sebuah brand. Misalnya ketika kita membeli produk dari merek terkenal dengan sepatu yang mereknya tidak dikenal. Ada karakter dan emosi percaya diri yang berbeda di antara keduanya
3. Konsumen merasa spesial
Brand story telling membuat ikatan kepercayaan antara brand dengan konsumen jadi lebih spesial. Pandangan konsumen bisa berbeda setelah tahu kisah di balik sebuah produk. Sehingga produk itu bisa menjadi pilihan di antara kompetitornya.
Baca juga: 5 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Strategi Membuat Brand Story Telling yang Efektif
Lantas, bagaimana strategi yang tepat untuk membuat brand story telling yang efektif? Berikut ini cara yang bisa Anda terapkan.
1. Memetakan dasarnya
Yang dimasuk pada level dasar adalah apa problem (masalah), solution (solusi), result (hasil). Anda perlu mengidentifikasi masalah apa yang ada di pasar dan apakah produk Anda bisa menjadi jawabannya. Kemudian, deskripsikan solusi yang bisa ditawarkan dari produk Anda. Selanjutnya, apa hasilnya kalau orang-orang menggunakan solusi yang Anda tawarkan.
2. Mengidentifikasi visi, misi, dan pertanyaan bagaimana
Langkah berikutnya adalah menentukan tujuan atau visi, misi, dan cara mencapainya.
Mulai dari misi, apa yang mendorong Anda sebagai creator, founder, atay company. Kenapa Anda harus eksis dan apa yang ingin Anda ubah di dunia ini? Tentukan di antara tempat Anda berada sekarang dan tujuan pertumbuhan Anda ke depannya.
Kemudian, how atau bagaimana. Bagaimana cara Anda bekerja, cara agar Anda menjadi berbeda, dan cara Anda mencapai solusi. Kemudian, visi. Apa yang akan terjadi di masa depan di mana Anda berada dan apa peran Anda di masa itu?
3. Lengkapi hal lainnya
Tambahkan nilai utama, dengan siapa Anda mengerjakan brand story telling ini (siapa tim atau partner bisnis), untuk siapa iklan ini ditujukan, bagaimana tanggung jawab Anda terhadap kehidupan sosial dan lingkungan, dan apa yang bisa orang lakukan untuk bisa terikat atau membeli penawaran Anda.
Pada tahap ini, Anda juga bisa memberikan latar belakang perusahaan atau diri Anda sebagai pemilik bisnis atau creator.
4. Mengimplementasikan brand story telling
Ada 5 cara membuat brand story telling. Lima poin ini adalah yang harus Anda pikirkan saat membuat brand story telling.
- Ke mana cerita Anda akan disalurkan? Bisa di halaman profil media sosial, “About Us” di halaman website, atau bahkan di company profile. Bisa juga diposting di artikel blog atau social media post.
- Bagaimana cara memperkuatnya secara internal? Pertanyaan ini berlaku khususnya untuk perusahaan dengan organisasi yang sudah besar. Tidak hanya memperkenalkan Brand Story atau Brand Identity, tetapi juga mengintegrasikan kepada kepemimpinan, HR, sales, perekrutan, dan khususnya proses pemasaran.
- Bagaimana cara membuat karyawan merasa terikat? Pikirkan bagimana cara setiap karyawan bisa terhubung dengan cerita dan nilai dari Brand Story yang Anda bangun. Sehingga bisa meningkatkan nilai internal dan eksternal.
- Bagaimana Tone-of-Voice-nya? Dengan mengaitkan semua aspek, Anda perlu menentukan bagaimana ‘suara’ dari brand Anda. Apakah formal atau informal, serius atau humoris, hangat atau dingin, dan lainnya.
- Bagaimana visualnya? Masih berkaita dengan Tone-of-Voice, secara visual juga harus dipikirkan. Bagaimana logo, warna yang digunakan, rasio desain, dan lainnya.
Trend Brand Story Telling 2023
Setelah memahami apa pengertian brand story telling dan cara membuatnya, selanjutnya Anda juga perlu tahu brand story telling yang menjadi tren di 2023. Paling tidak ada 9 tren yang akan terjadi di 2023.
1. Cerita berdasarkan data
Narasi berbasis data ini berguna untuk perusahaan yang memang harus mengumpulkan informasi pada bisnis modelnya. Misalnya Spotify yang harus mengumpulkan data untuk menentukan lagu yang masuk ke daftar lagu yang mana yang paling banyak didengar. Pelanggan Premium juga bisa mengetahui lagu apa yang paling banyak didengar setahun belakangan.
2. Cerita yang bersumber dari pelanggan
Konsumen menyukai hal yang autentik. Ketika perusahaan menggunakan cara ini, mereka menempatkan konsumen sebagai tokoh utama. Brand mengambil pengalaman konsumen dan mempublikasikannya secara detail untuk dibaca semua orang.
3. Beriklan melalui podcast
Orang-orang gemas mendengarkan podcast, baik itu berita, komedi, dan lainnya. Penelitian dari Edison Research menyatakan bahwa 54% konsumen bisa mempertimbangkan produk yang diiklankan di podcast.
4. Menggunakan tim humas untuk bercerita
Profesional humas sangat memahami kekuatan kata-kata dan banyak dari mereka yang punya latar belakang jurnalisme. Mereka juga biasanya mengikuti tren cerita pada industri.
5. Menggunakan grafik mini
Meskipun tidak seperti data keseluruhan, grafik mini bisa menjadi analisis yang membantu brand story telling pada 2023. Penyajian ini juga bisa jadi ajakan untuk bertindak. Misalnya Netflix yang menunjukkan jangka waktu uji coba gratis sebelum pelanggan menerima tagihan pertama.
6. Bercerita melalui visual video
Cara ini digunakan untuk mendorong narasi melalui video. Generasi milenial dan bahkan orang-orang di semua demografi cenderung menyukai tontonan. Teknik cerita visual yang digunakan di media sosial makin berkembang.
7. Belajar merek makanan
Pelanggan juga menunjukkan ketertarikan tentang cerita produksi makanan, keberlanjutan, dan cerita lainnya di luar selera makanan.
8. Bercerita kisah melalui “realitas digital” baru
Realitas digital yang dimaksud adalah pengalaman menggunakan teknologi seperti virtual reality (VR) atau video 360 derajat. Dengan menggunakan teknologi ini, National Geographic bisa memberikan pengalaman rasanya melihat singa dari dekat.
9. Memakai influencer menceritakan kisah dengan cara mereka sendiri
Bukti menunjukan bahwa era influencer akan beralih ke penceritaan yang dilakukan dengan cara mereka sendiri. Artinya, perusahaan memberikan kebebasan lebih besar kepada influencer. Dengan begitu, konten akan terlihat asli dan konsumen lebih percaya bahwa influencer benar-benar menyukai produk Anda.
Percayakan kemudahan bisnis Anda dengan HiToko. HiToko menawarkan kemudahan memproses pesanan, chat, integrasi toko-toko Anda di berbagai marketplace, manajemen produk, pengelolaan manajemen gudang, bahkan hingga analisis data.
Itulah hal-hal yang perlu anda ketahui terkait Brand Story Telling. Anda juga bisa mengetahui terkait sifat kewirausahaan agar dapat menjalankan bisnis dengan baik. Salah satu hal yang perlu diperharikan dalam branding dan memulai bisnis terkait memperhatikan customer retention agar konsumen terus melakukan pembelian pada bisnis anda. Anda juga dapat menggunakan layanan Omnichannel dari HiToko yang dapat membantu Anda dalam mempermudah managemen bisnis anda.
Untuk Anda bisa menggunakan layanan OmniChannel adalah satu wadah yang dapat Anda integrasikan dengan berbagai toko online maupun e-commerce. Dengan produk OmniChannel, semua toko Anda di e-commerce akan terintegrasi dalam satu pintu. Agar Anda tidak lagi ribet pindah-pindah platform untuk mengatur produk maupun pesanan, registrasi gratis sekarang juga!
REFERENCE / SOURCE:
- https://www.thinkwithgoogle.com/intl/en-apac/future-of-marketing/creativity/brand-storytelling-video-marketing-indonesia/
- https://storylab.ai/brand-story/#brand-story-implementation
- https://linchpinseo.com/storytelling-trends-in-marketing/
- https://www.dreambox.id/blog/branding-strategi/apa-itu-brand-storytelling-berikut-penjelasan-lengkapnya/
- https://www.jurnal.id/id/blog/menciptakan-brand-storytelling/